Selasa, 13 Oktober 2009

Unsur-Unsur Dalam tari

Banyak faktor yang terlibat atau mendukung didalam tari.Ada elemen-elemen yang bersinergi sehingga menghasilkan satu bentuk karya yang tidak dapat lepas dari faktor yang saling membutuhkan. Hal ini memang bukan hal yang baru dalam seni tari. Oleh karna itu faktor tersebut antara lain, gerak, ruang, dan waktu. Bagian-bagian tersebut saling keterkaitan berkolaborasi dalam satu sistem dan berbaur menjadi satu kesatuan yang gak dapat dipisahkan.
1. Gerak
Drs. Soedarsono mengatakan, tari adalah ekspresi jwa manusiayang diwujudkan dalam betuk gerak ritmis yang indah, ( 1976:15 ). Hali ini membuktikan bahwa betapa gerak merupakan media dalam tari.
Sumandiyo hadi juga memaparkan, tari adalah gerak, tanpa tari tidak ada gerak. Gerak didalam tari adalah bahasa gerak yang dibentuk menjadi pola-pola gerak. Pencaharian gerak, pemilihan dan pengembangan gerak adalah elemen yang paling penting. Gerak adalah pengalaman pisik yang paling elementer dalam hidup manusia. Gerak sangat vital fungsinya dari pada tubuh, kegiatan untuk mepertahankan hidup, (1983:1).
Lebih jelas dapat dikatakan bahwa gerak itu merupakan gejala paleng pimer dari manusia, gerak merupakan media yang paling tua untuk menyatakan keinginan-keinginan, merupakan bentuk refleksi spontan dari gerak batin manusian. Dalam hal ini tdak semua gerak dikatan tari, gerak dala tari bukan gerak-gerak realistis atau gerak wantah sehari-ari yang dikakukan manusia akan tetapi gerak yang telah diberi bentuk exspresif dan estetis.Sering kali gerak bersifat berfaedah bagi tubuh untuk meningkatkan kesehatan semata-mata dan sering juga gerak dikaitkan dengan kebutuhan estetiss. Perbedaanya terletak pada motivasi-motivasi yang mengatur ungkapannya serta sifat-sifat emosionalnya.
Menurut Susane K. Lenger, bentuk ekspresif ialah bentuk yang diungkapkan untuk menikmati dengan rasa. Gerak ekspresif adalah gerak yang dapat menggetarkan rasa/perasaan manusia. Adapun gerak yang indah adalah gerak yang disetilir yang didalamnya mengandung ritme tertentu. Jadi gerak tari dapat diartikan senagai expresi manusia yang diwujudkan dengan gerak yang ritmisyang indah, ( Sumandiyo hadi:1983 ).
Stilisasi gerak diartikan merubah gerak wantah atau nature seharu-hari menjadi gerak yang tidak wantah, baik gerak itu diperhalus atau dirombak(distorsi) dari yang biasanya. Gertak tari yang telah distilir dan mengandung arti tertentu, dalam gtari disebut gerak gesture atau gerak maknawi dan yang tidak distilir biasanya gerak pantomime. Selain gerak diatas ada gerak maknawi yang mempunyai arti tertentu sedang gerak tidak menganung nilai/arti biasaa disebut gerak murni.
Materi gerakan tari adalah prodak dari insting-insting dari manusia kreatif. Penari tidak meyakinkan ketika ia bergerak seperti mesin dan melakukan peniruan. Seperti bergerak dengan kesadaran penuh, gerakan-gerakanya akan membawaketulusan dan keyakinan. Apabila penari menghasilkan proyeksi yang jujur dari imaji-imaji dan perasaan, ia harus mempunyai kemampuan untuk mengontrol setiap pembuatan bayangan yang halus dari gerakkan. Ia harus, dan sesungguhnya mentransformasikan gerak sedemikian rupa, sehingga tari mempunyai kekuatan magis.
Media gerak yang digunakan merupakan gerak tubuh dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki dapat di bagi menjadi beberapa bagian yaitu gerak kepala, bahu, tangan, pinggul, dan kaki. Pembagian ini digunakan untuk mempermudah cara mengingat dan mempelajari gerak hal ini dimaksudkan karna banyak penulisan gerak tari yang kadang malah membuat berbeda hal ini wajar klarna bahasa pyang dipakai adalah bahasa sendiri tujuannya untuk mempermudah mengingatnya.
a. Gerak kepala, yaitu gerak tari yang menggunakan kepala sebagai bagian medianya. Bagian dari kepala dibedakan menjadi , tolehan , hadap, angguk, angkruk, angguk-angguk, keter, delek, dsb.
b. Gerak Bahu, gerakan ini menggunakan bahu sebagai medianya. Gerak ini berkisar antara badan dan pundak. Bentuknya bias ogek bahu kanan, ogek bahu kiri bias digabung dengan kerak kepala yaitu angkruk.
c. Gerak Tangan, Pada dasarnya keraktanag perkisar antara pangkat tangan dan jari tangan. Bentuk gerak tangan diwakili oleh jari-jari tangan antara lain, nyempurit, ngithing, ngrayung. Ngruji, ngepel ,dsb.
d. Gerak pinggul, gerak yang menggunakan pinggul sebagai medianya.Awalnya gerak pinggul hanya ada gerak pinggul kekanan dan gerak pinggul ke kiri. Namun kenyataanya banyak yang mengembangkan menjadi bermacam-macam yang biasa dikenal dengan goyang, goyang gergaji,goyang ngebor, goyang payah-patah dsb.
e. Gerak kaki. Gerak yang menggunakan kaki sebagai medianya, dalam tari disebut langkah. Ada langkat siji, langkah loro, langkah telu, jingget, gejuk, lumaksono, dobel step, dsb
2. Ruang
Ruang adalah salah satu faktor yang pentingdi dalam kehidupan manusia untuk bergerak. Setiap indifidu akan tumbuh, merasakan meperhatikan ruang untuk bertindak dan berkembanag sebagai akibat pengalaman-pengalaman, ( Sumandiyo Hadi:1983)
Dalam tari ruang merupakan unsure yang penting, sebab aktivitas tari selalu bergerak. Gerak hadir dalam ruang yang bagi seorang penari merupakan posisi demensi yang potensial. Posisi meliputi kedudukan tinggi rendah, terhadap lantai pentas, arah hadap kemana harus melangkah.
Arah kemana penari bergerak adalah formasi pola lantai yang berhubungan dengan desain lantai. Pada dasarnya hanya ada dua pada pola lantai
yaitu garis lengkung dan garis lurus. Garis lurus dapat dibuat dengan bentuk-bentuk yang lebih mengarah pada pola-pola:
a. Ke depan
b. Samping
c. Segi tiga
d. Segi empat
e. Serong
f. Sig-sag
g. Kedepan
h. Dsb
Sementara untuk garis lengkung bias menggunakan pola-pola:
a. Ular-ularan
b. Sepiral
c. Lingkaran
d. Angka delapan
e. Dsb
Posisi tingirendah penari dalam ruang dapat dibedakan menjadi
tiga tingkatan ( level ) yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Ketiga dari ketegori tersebut diatas merupaka bagian dari gerak dala ruang biasa disebut desai atas.
3.Waktu
Gerak, ruang ,dan waktu merupakan faktor pundamental dalam tari. Pengertian waktu dapat dikatakan sebagai unsur perubahan. Ketiga elemen gerak, ruang, dan waktu saling ketergantungan dalam kehadiran suatu bentuk tari. Tari menggunakan gerak untuk mengisi ruang dan membutuhkan waktu.
Dalam waktu ada dua elemen yang harus diperhatikan yaitu tempo dan ritme. Tempo adalah cepat atau lambat. Cepat lambatnya sebuah tarian ditenmtuklan oleh waktu dalan melakukan gerakan. Dengan demikian akan kelihatam dalam sebuah tarian kapan gerak akan dilakukan dengan cepat dan kapan harus lambat sehingga gerak tari tersebut betul-betul variasi tidak kelihatan datar.
Ritme dalam gerak merupakan pengaturan pola-pola gerak yang terdiri dari serangkaian permulaan, perkembangan, dan akhir atau awal - klimak - akhir dalam gerak tari melaui otot. Dalam gerak tari akan mengalami momen ketegangan , rileks, dan pengendoran . Hubungan t imbal balik ini merupakan siklus kerja dan mengaso. Pengulangan siklus ini akan menimbulkan ritme, dalam pengaturan bentuk ritme adalah salah satu efeknya.
Pengulangan sederhana atau interval-interval berjarak waktu yang sama perubahan atau pengulanganya menimbulkan pengaliran energi yang sama dan ajeg, ritme ini sering disebut ritme ajeg.Pengulangan yang menimbulkan energi yang bervariasi, berganti-ganti,dan tidak ajeg akan menghasikan ritme tidak ajeg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar