Selasa, 13 Oktober 2009

Proses Koreografi Kelompok

1. Bagaimanakah Proses Koreografi Kelompok ?
Seperti yang sudah diterangkan pada bab sebelumnya media yang digunakan dalam tari adalah gerak, gerak yang sudah disetilir, ditata, dan dibentuk. Maka pada saat kita melakukan proses dalam pembuatan koreografi maka yang harus dilakukan adalah merangkai gerak yang sudah dipahami menjadi susunan gerak yang berirama sesuai yang kita inginkan.
Koreografi atau “Komposisi kelompok” dapat dipahami sebagai seni cooperative sesama penari, sementara penari tunggal atau solo dance, seorang penari lebih bebas menari sendiri, ( Sumandiyo Hadi:2003 ).
Apa bila membuat koreografi kelompok yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menata atau menyusun gerak dari berbagai penari menjadi kesatuan bentukl yang berarti.Secara konseptual koreografi adalah proses penyeleksian atau pembentukan gerak menjadi wujud tarian.Tujuan dari koreografi adalah pengembangan aspek-aspek ruang, waktu dan energi lain yaitu gerak sebagai materi tari dipadu oleh pengalaman piñata tari itu sendiri. Proses ini akan menjadi lebih rumit karna harus bekerja dengan banyak orang.
Karna dalam mata kuliah ini adalah menyusun dengan sesama mahasiswa maka yang menjadi persoalan adalah bagaimana menyamakan konsep dari berbagai orang menjadi satu konsep garap yang matang. Sehingga tidak ada pemaksaan konsep atau pemerkosaam kehendak yang nantinya akan menghambat dalam proses selanjudnya.
Agar dalam proses koreografi lebih maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu;
2. Tehnik gerak
Dasar-dasar mengenai tehnik gerak sangat bermacam-macam bentuknya tergantung pada bentuk tari yang ingin di buat. Dinegara Indonesia kita tergantung pada bentuk tari daerah yang sudah ada misalnya tari gaya Surakarta, gaya Jogjakarta, gaya Sunda , gaya Jawa Timuran , gaya Bali. Sayang semua itu tidak ada petunjuk yang tertulis dan dibakukan, sehingga dalam perkembangannya terdapat perbedaan antara pengajar satu dengtan yang lainnya.
Jika dibandingkan dinegara barat pendoman tehnik gerak hamper sama yaitu menggunakan tari Balet dan perkembangannya mengarah pada tari modern yang dewasa ini berkembang didunia barat.
Dari kenyataan Sumandiyo Hadi pemaparkan, mencoba membuat pedoman sederhana yang digunakan untuk menuntun mahasiswa dalam proses pembuatan koreografi, meskipun jauh dari harapan.Tehnik ini mukin sudah banyak dikenal, namun
belum jelas ditulis dan didokumentasikan;
a. Sikap badan, secara umum sikap badan seorang penari adala sama baik untuk putrid maupun putra. Baik sikap badan untuk daerah Negara barat maupun timur sama hal ini dapat dijelaskan sebagai beriokut:
- tulang punggung berdiri tegak
- tulang belikat datar
- bahu membuka
- dada dibusungkan
- tulang rusuk diangkat
- perut dalam kondisi dikempiskan
Keenam munsur tersebut merupakan sikap badan yang perlu dilakukan secara kontinyu menurut kebutuhan gerak dalam melakukan menari. Secara fisik cara melakukan jangan terlalu tegang tetapi lakukan dengan rileks atau los tanpa beban apapun. Ada cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sikap badat tersebut yaitu dengan jalan menarik nafas kemudian sikaf dan rasa ketegangan dilepaskan, selanjutnya jalan pernafasan yang ada diatur sedemikian rupa jangan sampai mengubahsikap tersebut menurut kebutuhan geraknya.
Kedisiplinan dalam melakukan sikap seperti ini merupakan dasar tehnik gerak yang harus ditanamkan pada penari terutama pada awal mennari. Dasar tersebut juga merupakan sikap sempurna dengan penuh konsentrasi untuk menari.
b. Posisi kaki berdiri, ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada saat posisi kaki berdiri antara lain sebagai berikut:
- paha dalam keadaan terbuka
- lutut membuka kesamping
- lapak kaki melintang kesamping
Ketiga unsure tersebut dalam istilah jawa disebut sikil mlumah atau dalam bahasa asingnya sering digunakan dalam dasar tari modern atau balet adalah faet-turned out . Posisi kaki berdiri tersebut terdiri dari bebera tingkatan hal ini yang membedakan putrid atau putra, demikian juga tingkatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dasar-dasar tari bentuk tarian yang dipelajari.

Posisi 1 Posisi 11 Posisi 11a





Posisi 111 Posisi 1V Posisi V






Dasar kaki diatas pada dasarnya digunakan untuk gerak dasar kaki putri kecuali pada gambar 11a. Dari gambar di atas dapat dikembangkan lebih rinci sesuai dengan kebutuhan gerak dalam merangkai gerak kaki.

Unsur posisi kaki tersebut pada dasarnya telapak kaki berda pada posisi serong diagonal. Dasar tehnik gerak tersebut berpola pada tari Jawa, hal ini sangat berbeda dengan posisi yang umum digunakan pada dasar gerak tari modern atau ballet.







Posisi I Posisi II Posisi III












Posisi I V Posisi V











Posisi yang telihat pada gambar ini adalah posisi kaki sejajar atau istilah yang paling umum adalah feet-parallel. Jadi posisi kaki sejajar antara kaki satunya dengan posisikaki yang lainya. Hal ini dapat dengan mudah kita lihat perbedaanya dengan gambar yang pertama yaitu posisi kaki serong diagonal.
Dalam disiplin tari jawa masih harus dilengkapi dengan posisi jari kaki dengan istilah nylekenting maka dalam tari modern secara umum disebut extensions.Latihan dasar tehnik gerak dalam posisi kaki dengan jalan gerakan merendah atau dalam tari jawa mendhak dalam tari modern plio, sedang pose jinjit dalam tari modern releve, seperti dalam gambar:








mendhak atau plio jinjit atau releve








jinjit dengan mendak
Contoh-contoh lain gerakan untuk keterampilan kaki


















Berdiri biasa salah sambil mendak sambil jinjit
satu kaki ditekuk










Kaki diangkat kesamping sedang kebelakang
Kemuka sedang sedang







Diangkat sedang salah satu kaki berputar tinggi horizontal gerak berputar dengan silang

Contoh rangkaian gerak kaki dengan hitungan















posisi 1 posisi 2 posisi 3 melompat Kembali pos.1 Kembali pos.1












posisi 1 posisi 2 loncat posisi3 kembali
Pos.1 dgn silang kaki













posisi 1 posisi 2loncat posisi3 kembali
Pos.1tekukan kaki










c. Lengan dan tangan, tehnik dasar lengan dan tangan banyak variasinya, terutama pada tarian yang berkembanmg diwilayah timur seperti Indonesia, India, thailan, dsb. Oleh karena itu akan ditengahkan bebrapa contoh gerak lengan dan tangan yang nantinya dapat dikembangkan lebih jauh dan lebih detil, diobawah ini posisi lengan:














posisi 1 posisi 2 posisi 3
lengan lurus samping lengan ditekuk kemuka salah satu lengan
ditekuk disamping
telinga













posisi 4 posisi 5 posisi 6
lengan horizontal lengan ditekuk keatas lengan ditekuk
kesamping kemuka








Posisi tangan, tehnik geraknya juga sangat bermacam-macam menurut bentuk tari yang dipelajari. Ada bentuk bentuk yang sudah dibakukan sesuai dengan tari yang ada misalnya pada tari yang sudah mapan koreonya. Tari yang memang sudah mendapatka penataan gerak yang baku diantaranya:
1) ngruji
2) nyempurit
3) ngithing
4) ngrayung
5) ngepel

















3. Membentuk tari
Membentuk tari pengertianya sam,a dengan merangkai gerak dari berbagai unsure, elemen, dimana secara bersama mencapai fitalitas utuh dimana tanpa kesatuan itu tidak akan terwujud, sehingga keseluruhan menjadi bagian penting dari pada bagian-bagian.
Beberapa prinsip yang digunakan dan harus diperhatikan dalam mencapai keutuhan bentuk tersebut antara lain :
Variasi,
Karya yang kreatif harusmengetahui mater yang baru. Oleh sebab itu dalam merangkai perlu memperlihatkan nilai-nilai-yang baru. Bila ada kesempatan, dimungkinkan tidak putus-putus variasinya dari elemen yang ada terutama dalam gerak yang dipakai.
Ulangan
Ulangan yang dimasut disini adalah pengulangan dalam gerak tari yang memang dikehendaki untuk diulang. Halini terkait dengan bahwa menikmati dalam suguhan tari dengan penglihatkan dimungkinkan tidak tertangkap oleh nindra penglihatan dari pada hilang tidak berkesan dimungkinkan untuk di ulang. Apa lagi itu merupakan aksen yang harus disampaikan lewat gerak tari.
Menurut Alma Hawkins dalam buklunya “Creating Through Dance” mengatakan bahwa ulangan merupakan suatu metode untuk menyakinkan penonton dalam kesempatan mencerna/mengamati suatu tarian, ( Sumandiyo Hadi:1983).
Sambungan atau Perpindahan
Dalam merangkai gerakan hal yang tehnis tak dapat dilupakan adalah sambungan atau perpindahan dari satu gerak ke gerak lainya dari satu keadan ke keadaan tertentu, dalam istilah jawa disebut sendi atau transition.
Perlu diperhatikan bahwa sambungan sambungan atau perpindahan akan memberikan tenaga hidup, sehingga bentuk tarian tersebut tampak utuh dan mengesankan. Dalam memikirkan proses sabungan atau perpindahan tidak dapat berdiri sendiri tatpi harus menyatu dalam kesatuan gerak-gerak yang akan disambung dari gerak satu ke gerak yang lain.





Dalam tari jawa ada beberapa sendi atau sambungan yang biasa dipakai dalam sebuah tarian. Namun nantyinya jika ingin mengembangkan tinggal menyesuaikan dengan gerak yang akan disambung antara lain :
1) panggel
2) nglereg
3) nyandhak
4) ngunus racik
5) mbesut
6) sabetan
7) ombak banyu

Merangkai
Rangkaian atau kontinyuitas dari suatui kejadian terdapat juga dalam tari.Se buah bentuk tari bagaikan sebuah cerita. Exspresi yang diungkapkan secara abstrak adalah pandangan yang dalam dari seorang pencipta oleh karena itu harus dialami sebagai satu kejadian.
Prinsip rangkaian tidak terbatas pada pengertian tehnis dari pada rangkaian gerak saja, tetapi lebih dari pada itu, yaitu seluruh isi dari pada tari. Hanya saja dalam hal ini adalah semata-mata kreativitas tari lebih dulu mempertimbangkan rangkaian gerak yang ada maksudnya. Dalam rangka mencari bentuk tari rangkaian gerak sangatlah mendasar dalam mencapai kontinyuitas bentuk tari tersebut.
Klimaks
Klimaks merupakan rangkaian yang paling tepat dalam tari. Rangkaian tersebut urutanya harus membentuk satu klimaks agar maksud bentuk tari tercapai, dalam struktur tari ada permulaan, perkembangan, dan klimaks. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan sebuah grafik garis seperti berikut:


klimaks







Perkembangan penyelesaian



akhir

permulan
















Ilustrasi musik
Musik dalam sebuah tarian mempunyai masud yang banyak, hal ini akan disesuaikan dengan jenis bentuk tari yang terangkai. Tentu tidak terlepas dari rangkaian yang lain mulai dari tema tari yang menjadi arahan dalam merangkai bentuk tari.
Berkaitan dengan tari ada dua cara yang dapat digunakan dalam membuat musik sebagai ilustrasi tari. Pertama dengan jalan mencari musik yang sudah ada namun tidak menggunakan sebagai mana mestinya sesuai dengan musik itu melainkan hanya meminjam musik yang disesuaikan dengan rangkaian gerak yang sudah mempunyai meksud tertentu. Kedua dengan jalan meminta bantuan jasa piñata musik untuk embuatkan musik baru yang disesuaikan rangkaian gerak dari proses ide garap dan klimaks dari bentuk tari tersebut.
Rias dan busana
Rias dan busana merupaka dua kegiatan yang harus disesuaikan, rias berurusan dengan obyek yang tertuang dalam bentuk / menggunakan muka sedang busana yang beririan tasi pada apa yang dituangkan dalam bentuk busana yang natinya menggunakan media tubuh.

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar